Apa itu XML dan Manfaatnya?
Extensible
Markup Language (XML)
adalah bahasa markup yang diciptakan oleh konsorsium World Wide Web (W3C).
Bahasa ini berfungsi untuk menyederhanakan proses penyimpanan dan
pengiriman data antar server.
Nah, kenapa
proses penyimpanan dan pengiriman data antar server perlu disederhanakan?
Ini karena setiap
server bisa memiliki sistem yang berbeda-beda. Sehingga, pertukaran data
antar server yang sistemnya tidak cocok akan memakan banyak waktu.
Anda perlu
mengubah format data agar cocok dengan server tujuan. Data yang diubah pun
berisiko hilang.
Sebagai
solusinya, XML menyimpan data dalam format teks yang sederhana. Sehingga Anda
tidak perlu mengubah format data sama sekali. Bahkan format datanya pun akan
tetap sama walaupun ditransfer ke server lain.
Oleh karena itu,
XML juga mudah untuk diperbarui ke operating system baru atau
browser baru. Bahasanya pun mudah untuk dibaca manusia, komputer, hingga
teknologi pengenal suara.
Apa Perbedaan XML dengan HTML?
Seperti yang
sudah dijelaskan di atas, fungsi utama XML adalah untuk menyimpan dan
mengirimkan data. Sedangkan fungsi utama HTML adalah untuk menampilkan
data.
Selain itu, Anda
bisa menggunakan tag apapun di XML. Lain halnya dengan HTML yang membutuhkan
tag-tag khusus (predefined tags) untuk menjalankan fungsinya.
Untuk melihat
perbedaan XML dan HTML secara lebih jelas, mari kita lihat cara keduanya
mendeskripsikan konten yang sama.
Pertama-tama,
berikut adalah cara HTML menampilkan data:
<body>
<h1>Daftar
Produk PT.A</h1>
<h2>Produk
Pertama</h2>
<p>Produk
pertama dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh</p>
<p><b>Harga:
Rp. 20.000</b></p>
<p><b>Ongkir:
Rp. 5000</b></p>
</body>
Seperti yang Anda
lihat, HTML menggunakan tag-tag khusus seperti <h1>, <h2>,
atau <p> untuk mendefinisikan struktur kontennya.
Selain itu, Anda juga bisa melihat bagaimana datanya akan ditampilkan. Contohnya pada bagian harga dan ongkir, ada tag <b> yang membuat datanya tampil dalam bentuk cetak tebal (bold).
Sekarang, mari kita lihat gambaran isi file XML:
<productlisting
title:”Daftar Produk PT.A”>
<product>
<nama>Produk
Pertama</nama>
<deskripsi>Produk
pertama meningkatkan daya tahan tubuh</deskripsi>
<harga>Rp.
20.000</harga>
<ongkir>Rp.
5000</ongkir>
</product>
</productlisting>
Jadi, Anda bisa melihat isi konten dari tagnya. Contohnya seperti <nama>, <deskripsi>, dan <harga>. Ini juga menunjukkan bahwa Anda bebas menentukan tag apapun.
Akan tetapi, tak ada satupun tag yang terkait dengan tampilan konten.
Untuk mempermudah
pemahaman, berikut adalah tabel perbandingan XML dengan HTML:
XML |
HTML |
Berfungsi untuk menyimpan dan mengirimkan
data. |
Berfungsi untuk menampilkan data. |
Bebas menggunakan tag yang Anda buat
sendiri. |
Harus menggunakan tag-tag tertentu untuk
menjalankan fungsinya. |
Dapat membedakan huruf kapital dengan huruf
kecil (case sensitive). |
Tidak dapat membedakan huruf kapital dengan
huruf kecil (case insensitive). |
Terdiri dari data struktural. |
Tidak terdiri dari data struktural. |
Harus ada tag penutup di dalamnya. |
Tidak perlu menggunakan tag penutup. |
Contoh Struktur XML
Strukturnya cukup sederhana, karena hanya terdiri dari tiga segmen, yaitu:
- Deklarasi –
Bagian ini menunjukkan versi XML yang digunakan.
- Atribut –
Bagian ini berisi keterangan objek. Contohnya seperti nama, judul,
jabatan, atau sejenisnya.
- Elemen – Bagian ini berisi tag yang mendeskripsikan objek. Strukturnya terdiri dari tiga bagian, yaitu tag pembuka, isi, dan tag penutup.
Berikut adalah ilustrasi penggunaan ketiganya:
<?xml
version="1.0"?> --> Deklarasi
<productlisting
title:”Daftar Produk PT.A”> --> Atribut
<product>
<nama>Produk
Pertama</nama> --> Elemen
<deskripsi>Produk
pertama meningkatkan daya tahan tubuh</deskripsi>
<harga>Rp. 20.000</harga>
<ongkir>Rp. 5000</ongkir>
</product>
</productlisting>
Seperti yang Anda lihat, deklarasinya
menunjukkan bahwa versi yang digunakan adalah 1.0. Lalu, atribut
yang digunakan dalam data product listing adalah Daftar
Produk PT. A.
Data di atas terdiri dari beberapa elemen, yaitu nama, deskripsi, harga, dan ongkir. Dan setiap elemen terdiri dari tiga bagian. Contohnya <nama> (tag pembuka), Produk Pertama (isi), dan </nama> (tag penutup).
Bagaimana Cara Membuka File XML?
Oke, sekarang Anda sudah tahu apa itu xml dan isi filenya seperti apa. Tapi bagaimana cara membuka filenya?
Mungkin Anda pernah coba membukanya, lalu melihat pesan ini:
Tenang,
cara membukanya gampang kok. Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan:
1. Menggunakan Notepad
Cara
ini sangat simple. Anda hanya harus melakukan tiga langkah:
- Klik kanan di file XML.
- Klik Open with.
- Pilih Notepad.
Jika Anda merasa tampilan Notepad terlalu sederhana, Anda bisa menggunakan Notepad++.
Aplikasi ini dapat menyajikan isi filenya dengan tampilan yang lebih
rapi. Penggunaannya pun kurang lebih sama seperti Notepad biasa. Anda
tinggal klik kanan filenya, lalu
pilih edit with
Notepad++.
2. Memanfaatkan Browser
Selain Notepad, Anda juga bisa membuka file
XML melalui browser apapun yang ada di perangkat Anda. Seperti Chrome, Firefox,
hingga Internet Explorer. Berikut adalah caranya:
- Klik
kanan di filenya.
- Klik Open
with.
- Pilih
browsernya. Jika tidak ada di list, Anda bisa klik Choose Another
App.
- Jika
masih tidak ada, klik Look for another app on this PC.
- Cari
file .exe browser Anda, lalu klik Open.
- Filenya akan terbuka secara otomatis di browser Anda. Berikut adalah contoh tampilannya di Google Chrome:
3. Membuka Online XML Editor
Alat lain yang bisa Anda gunakan untuk melihat isi file XML adalah online XML editor seperti CodeBeautify. Sebagai contoh, berikut adalah cara membuka file XML dengan CodeBeautify:
- Di
halaman utama XML Viewer CodeBeautify, klik tombol Browse.
- Pilih
file yang ingin Anda buka, lalu klik Open.
- Tunggu
proses loadingnya sebentar, lalu Anda akan melihat isi filenya.
Sudah Siap Menggunakan XML?
XML adalah bahasa markup yang berfungsi untuk
menyederhanakan proses penyimpanan dan pengiriman data antar server. Berbeda
dengan HTML yang fungsi utamanya adalah untuk menampilkan data.
Di artikel ini, Anda telah mempelajari
pengertiannya, contoh strukturnya, cara membuka filenya, dan perbedaannya
dengan HTML.